Kasih Yesus membuat kita merasa sukacita sebab
karena kasihNya kita diselamatkan dan menjadi ahli warisNya. Tuhan tidak
menilai berdasarkan apa kita beri, sebab Tuhan menilai berdasarkan kasih kita.
Standart kasih kita adalah standart kasih Allah, karena Allah adalah kasih.
1.
Ayat 15: Kasih agape adalah kasih yang meliputi pikiran
dan kehendak sementara kasih Phileo meliputi perasaan. Yesus tidak mau Petrus
menghasihi Tuhan hanya karena perasaan atau hati tapi juga dengan kehendak atau
kemauan. Dua kasih ini harus selaras.Kita harus mengasihi Yesus dengan segenap
hati dan selaras dengan perbuatan kita. Bukan kita mengaku percaya dengan hati
tapi perbuatan-perbuatan kita, perkataan-perkataan kita tidak menunjukan kita
mengasihi Tuhan. Begitu juga sebaliknya hanya perkataan tapi tidak berbuat
kasih. Apakah kita mengasihi Tuhan lebih dari yang dunia tawarkan atau
sebaliknya kita lebih mementingkan dunia baru Tuhan? Keduanya harus selaras
antara hati dan perbuatan kita.
2.
Ayat 16: Bicara tentang domba, kenapa domba itu
digembalakan alasannya adalah karena domba itu mau berkeliaran, kedua domba itu
butuh pemeliharaan, ketiga domba itu perlu bimbingan. Jemaat itu digambarkan
sebagai domba, jemaat yang liar suka pindah-pindah gereja, sementara jemaat yang
bertumbuh harus masuk dan tertanam dalam satu gereja, jangan berpindah-pindah
gereja, agar rohani kita tepelihara.
3.
Ayat 17: Kasih dasar segala pelayanan kita, tanpa
kasih apa yg kita lakukan akan sia-sia. Yesus menasehati Petrus agar mengasihi
dengan tulus. Sebab kasih berisikan hal-hal yang baik. Kasih kita merupakan
bukti bahwa kita mengenal Allah. Dan ketika dalam menerapkan kasih kita tidak
mendapatkan balasan setimpal kita tidak akan kecewa karena kita tulus
mengerjakan/melayani berdasarkan kasih.
4.
Ayat 18-19: Yesus memberitahukan kepada Petrus
akhir kematiannya disalib, namun Petrus meminta dengan cara terbalik, sebab
Petrus menyadari dirinya tidak layak disamakan dengan Yesus, hanya Yesus yang layak
dimuliakan.
Demikian dalam hidup kita, Tuhan mau kita menjadi
gembala yang penuh kasih dalam keluarga, dalam masyarakat supaya dimana kita
berada dengan kasih Kristus kita membimbing dan menjadi berkat bagi banyak
orang. Miliki kasih tidak hanya sebatas perasaan namun juga dalam tindakan.
Pdt. Beatrix VM Saragih, M. Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar