Khotbah 08-07-2012
Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah karena mereka yang empunya kerajaan Allah, sebagai manusia kita berpikir hal itu tdidak masuk akal.
1.
Ayat
1-2 : Yesus dalam perjalananNya selalu berkhotbah atau mengajar, dalam pengajaranNya
berisi tentang iman, selalu tentang orang percaya yang hidup beriman kepada Allah. Iman itu penting
sebab tanpa iman orang tidak berkenan di hadapan Allah. Iman adalah kita percaya namun tidak percaya. Kita percaya kepada Yesus walau belum
pernah berjumpa, tapi kita beriman dan percaya bahwa Allah yang menciptakan. Segala sesuatu yang terjadi di dunia adalah ciptaan Tuhan, itu iman
kita.
2.
Ayat
3: konsep miskin disini artinya yang pertama bukan secara materi, namun kita menyadari bahwa
kita ini tidak punya apa-apa dan memiliki apa-apa. Pada saat kita lahir kita
tanpa apa-apa itu menunjukan bahwa kita memang tak punya apa-apa. Makanya tidak
ada yang bisa
disombongkan.
Semua karena belas kasihan, kemurahan dan anugerah Tuhan saja kita bisa seperti sekarang. Minta belas kasihan Tuhan untuk kita kuat
menghadapi hidup ini. Datang kepada Tuhan secara pribadi, bergantung sepenuhnya
kepada Tuhan. Sungguh malang jika kita tidak bergantung kepada Tuhan.
Segala sesuatu hanya karena belas kasihan Tuhan. Syukuri setiap apapun yang kita terima dari Tuhan, selalu datang secara pribadi
kepada Tuhan dalam doa itu
artinya kita bergantung kepada Tuhan.
Arti miskin yang kedua adalah
memandang kehidupan ini dengan rela serta mengijiinkan peran Allah dalam hidup kita. Mengijinkan Tuhan campur tangan dalam hidup kita. Artinya jangan pernah
berani melangkah tanpa peran Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak pernah tau apa yang terjadi ke depan, terlalu banyak yang tidak kita tau kedepannya makanya kita perlu Tuhan berperan dalam hidup kita. Minta/ijinkan Tuhan ambil alih
hidup kita sehingga ketika hadapi masalah maka Tuhan akan ambil alih.
Penyerahan total kita membuat Tuhan mengambil alih hidup kita. Tuhan pasti
pelihara orang yang bersandar kepadaNya.
Tapi sebaliknya jika kita tidak mau bergantung kepada
Tuhan maka Tuhan tidak akan ambil alih.
Arti miskin yang ketiga kita rela dituntun dengan kebenaran Allah melalui firmanNya bukan karena penilaian
duniawi ini. Orang yang membuka
hidupnya dan mau dengar-dengaran
akan firman Tuhan. Orang yang menyadari
bahwa dia tidak dapat memenuhi kebutuhan rohani tanpa mencintai firman Tuhan.
Merenungkan dan memahami serta melakukan firman Tuhan. Tanpa firman Tuhan maka tidak
akan ada damai
sejahtera, tapi dengan mencintai firman Tuhan maka rohani kita kenyang, damai sejahtera melimpah. Kita membutuhkan kuasa dan kasih
karunia Tuhan melalui firmanNya. Roh Kudus yang
menolong kita menghadapi hidup ini.
Pdt. Beatrix VM Saragih, M. Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar