Khotbah 14-10-2012
Dalam hidup ini sering kali
kita merasa Tuhan tidak mendengarkan doa kita atau terlalu lama menjawab,
sehingga terkadang membuat kita putus asa. Mari kita belajar dari peristiwa
Lazarus ini:
- Ayat 2: keluarga Lazarus sangat dikasihi Tuhan Yesus, karena keluarga Lazarus mengasihi Yesus dengan perbuatannya bukan dengan omongannya. Yesus melakukan persitiwa yang bersejarah dalam keluarga Yesus karena Maria sangat mengasihi Yesus. Maria membeli minyak dan menyeka dengan rambutnya, Maria tulus meminyaki kaki Yesus karena dia menyadari kalau bukan karena Yesus maka dia tidak ada apa-apanya. Maria membuktikan dia tulus mengasihi Yesus, rambut adalah mahkota wanita namun Maria memberikan apa yang paling berharga dalam hidupnya untuk Tuhan, Maria merendahkan diri dihadapan Yesus. Apakah kita sduah membuktikan kasih kepada Yesus, kita harus menyadari bahwa kita tidak ada apa-apanya tanpa Tuhan Yesus, hidup kita tidak berarti tanpa Yesus. Kita harus memberikan dan mempersembahkan yang terbaik dari kita kepada Yesus
- Ayat 4: bahwa orang seperti Maria yang mengasihi Tuhan tetap mengalami masalah. Kita pun tak jauh beda, tidak luput dari yang namanya kesulitan. Ketika kita serius mengasihi Tuhan dan kita mengalami kesluitan bukan berarti hidup kita malang, namun percayalah ada rencana Tuhan untuk kemuliaanNya. Penderitaan yang dialami umat Tuhan tidak akan membawa pada kebinasaan, namun membawa pada kemuliaan Tuhan, pada hidup yang kekal.
- Ayat 6: ketika Tuhan menunda datang, keluarga Maria tidak bersungut-sungut, karena adanya hubungan harmonis (ayat 21-22).. Ketika Tuhan menunda jawaban, jangan pernah bersungut-sungut. Kalau doa kita belum dijawab, kita diuji apakah keluar persungutan atau hati kita tetap bersyukur dan percaya kepada Tuhan. Ketika ada hubungan yang harmonis maka tidak akan ada persungutan.
Pdt. Beatrix VM Saragih, M. Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar