Gembala Sidang

Gembala Sidang: Pdt. Beatrix VM Saragih, M. Th

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna (Matius 5:48)

Kamis, 23 Mei 2013

Perkara Surga dan Dunia (Kisah 1:11)

Khotbah 19-05-2013



Ketika Yesus terangkat ke Surga, murid-murid terpana dan terus melihat keatas, sampai datang Malaikat yang menyadarkan mereka bahwa ada tugas yang menanti mereka dan Yesus akan datang menjemput orang-orang yang percaya dan menantikan Dia. Terkadang kita juga dalam hidup seperti itu, terlalu sibuk perkara surga sampai lupa perkara dunia, atau sebaliknya terlalu sibuk perkara dunia sampai lupa perkara dunia, dimanakah posisi kita sekarang? Mari kita pelajari  hal ini.


  1. Ayat 1: Perkara surga disini berarti mengutamakan Tuhan dalam segala hal karena Tuhan yang sudah memiliki hidup kita seutuhnya, kita sudah dibayar lunas.  Sebagai orang percaya, kita harus memikirkan perkara yang diatas. Utamakan Yesus dalam hidup kita. Bergantung pada Tuhan lewat doa dan iman. Apa yang dilakukan di dunia menentukan posisi kita di surae. Kita sudah dimiliki Tuhan. Bukan perkara penting atau perlu, tapi sadar (kesadaran) bahwa hidup kita adalah milik Tuhan. Prioritaskan Tuhan dalam segala hal. Ketika Tuhan diprioritaskan kita tidak akan rugi. Ketika doa belum dijawab, itulah saatnya kita harus terus bergantung dan datang pada Tuhan.
  2. Ayat 2: Perkara di bumi disini berarti tetap melakukan tanggungjawab kita dibumi. Jadilah teladan supaya bisa menjadikan semua bangsa murid Yesus. Tanggung jawab dalam pekerjaan di rumah, kantor, pelayanan. Jangan menjadi orang yang asal. Hidup kita adalah alkitab terbuka dimana orang akan melihat pribadi Yesus dalam hidup kita. Ketika hidup kita asal-asalan Tuhan tidak dipermuliakan, tapi ketika hidup kita bertanggungjawab maka Tuhan dipermuliakan dan orang-orang akan mau mengenal Yesus Tuhan. Contoh Kehidupan rumah tangga, suami istri harus saling menolong, jangan dibiarkan bekerja sendiri-sendiri. Kehidupan rumah tangga harus dikenal orang sebagai rumah tangga yang menjadi contoh bukan batu sandungan.
Perkara di surga dan di bumi harus berjalan selaras. Jangan jadi sam dengan dunia ini.

Pdt. Beatrix VM Saragih, M. Th


Tidak ada komentar:

Posting Komentar