Khotbah
11-08-2013
diutus-Nyalah
seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak.
Banyak
orang membayangkan betapa enaknya menjadi Yusuf, mendapat promosi jabatan yang
tinggi, dari Narapidana menjadi raja muda di Mesir. Untuk dapat mencapai posisi
yang tinggi dijalani Yusuf selama 13 tahun sebagai orang yang mau menghadapi
persoalan. Memang terkadang kita melihat rumput tetangga lebih hijau rasanya.
Sepertinya kita lihat orang lain lebih bahagia dari kita. Jangan pernah tergoda
untuk membandingkan kekurangan saudara dengan orang lain. Keindahan yang
dialami oleh Yusuf dibayar dengan harga yang luarbiasa. Yusuf dari seorang anak
kesayangan harus menghadapi banyak sekali kesulitan, tapi dia tidak pernah
mengeluarkan kata-kata yang menyalahkan Tuhan. Yusuf tetap setia dan berlaku
jujur.
Ada
2 hal yang dapat kita pelajari dari Yusuf:
- Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain. Hidup kita ada dalam rencana dan rancangan Tuhan. Tuhan tau yang terbaik. Yusuf dipersiapkan Tuhan untuk suatu maksud yang besar, namun untuk mencapai maksud besar tersebut Yusuf harus melewati tantangan dan persoalan. Mungkin kita saat ini sedang menghadapi banyak persoalan. Jangan menyerah, percayalah Tuhan punya rancangan masa depan yang terbaik untuk kita. Tuhan tau yang terbaik untuk setiap masing-masing dari kita.
- Kalau orang lain lebih bahagia dan berhasil, ingatlah ada harga yang harus dibayar untuk itu. Yusuf mengalami hal yang sulit dalam hidupnya. Ada harga yang harus dibayar. Yusuf dibuang oleh Kakak-kakaknya, dijual, difitnah, dihianati. Yusuf tidak mau ambil keuntungan di rumah Potifar, Yusuf tetap jujur. Yusuf tetap menjalani persoalan hidupnya dengan terus melekat kepada Tuhan. Tuhan selalu menyertai hidupnya. Bayar harga berbicara mengenai perasaan, waktu, tenaga, pikiran, uang. Tanaman bisa tumbuh baik karena orang tersebut mau membayar harga: waktu, tenaga, uang. Maukah kita bayar harga untuk mencapai rencana Tuhan dalam hidup kita?
Pdt. Beatrix VM Saragih, M.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar