Gembala Sidang

Gembala Sidang: Pdt. Beatrix VM Saragih, M. Th

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna (Matius 5:48)

Kamis, 21 Juni 2012

Mengandalkan Tuhan (Kolose 1: 27-29)


Khotbah 17-06-2012

Selama kita berseru membutuhkan Tuhan, selama itu pula kita berdoa kepada Tuhan. Ada banyak persoalan dalam hidup kita , itu salah satu cara Tuhan berjumpa dengan kita . Banyak yang tidak menyadari kerinduan perjumpaan dengan Tuhan. Persoalan dan pergumulan terkadang membuat kita lemah dan undur dari Tuhan dan tidak lagi berseru kepada Tuhan.

Dalam hidup ini kita pasti menemukan masalah, persoalan dan tekanan, jangan berpikir bahwa itu adalah akhir segalanya. Sebaliknya Firman Tuhan katakan bahwa masih ada pengharapan dalam Yesus. Orang Kristen yang berdoa dan memuji Tuhan setiap hari tetapi ketika berjumpa masalah dan langsung lemah itu harus dipertanyakan apakah dia sungguh-sungguh dalam berTuhan. Ketika kita punya masalah kita harus datang ke alamat yang tepat, yaitu Yesus Tuhan.


1.  Ayat 27: Yesuslah pengharapan kita, baik dunia maupun hidup kekal nanti. Setiap orang yang berharap pada Tuhan tidak akan kecewa, berharap pada Tuhan berarti menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Menyerahkan hidup sepenuhnya pada Tuhan berarti kita tidak lagi menjadi orang yang cepat lemah, cepat putus asa, cepat undur. Kuatkan hatimu dan berjuanglah menghadapi persoalan, dengan pertolongan Roh Kudus kita pasti cakap menghadapi segala perkara. Berjuanglah dalam segala segi hidup ini, berjuang menjadi ungggul di mata Tuhan, berjuang untuk keluarga, berjuang untuk pekerjaan. Berjuanglah dalam hidup ini untuk kemuliaan Tuhan.
2.  Ayat 28-29: perubahan dalam hidup ini membutuhkan proses. Apapun yang kita alami itulah alat menyempurnakan hidup kita sehingga kita menuju pada kesempurnaan Yesus. Persoalan adaalh alat Tuhan untuk menyempurnakan kita, diajar untuk menguasai diri, sabar, tetap bersukacita. Sering kali penderitaan menjadi alat kita untuk bersunggut-sungguh atau mengeluh. Jangan lakukan hal-hal tersebut, pandanglah Yesus yang menderita dalam kesengsaraan jalan salib, Yesus tidak membalas perlakuan orang-orang yang jahat  namun  Yesus justru mengampuni dan berdoa buat mereka. Hidup yang aman-aman saja tidak akan membentuk karakter kita pada kesempurnaan yang Tuhan inginkan. Jangan pernah lari dari penderitaan dan persoalan, koreksi diri, perbaiki diri untuk mjd sempurna seperti maunya Tuhan Yesus. 

Pdt. Beatrix VMS, M, Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar