Khotbah 16-12-2012
Ada banyak hal-hal yang
merebut damai sejahtera kita. Ada banyak kegagalan yang
dialami banyak orang, namun sedikit yang menyadari
bahwa kegagalan itu adalah langkah awal jika seseorang ingin berhasil.
Banyak orang sukses di dunia ini juga mengalami kegagalan. Cont: Steve Jobs, Kolonel Sanders, Oprah
Winfrey, Albert Einstein? Mereka adalah orang-orang yang telah meraih
kesuksesan namun mereka adalah
orang-orang yang pernah gagal sebelumnya.
Damai sejahtera kita dapatkan
ketika kita berkenan kepada Tuhan. Seperti apa orang yang
berkenan kepada Tuhan, Ibrani 10:38. Ciri-cir orang
berkenan:
- Orang yang benar --> kalau ada kesalahan minta ampun dan memperbaiki diri, jangan hanya sebatas minta ampun. Seringkali kesalahan kita menghilangkan damai sejahtera. Untuk itu minta ampun, perbaiki diri maka akan ada damai sejahtera.
- Hidup oleh Iman --> iman tidak hanya percaya tapi bergantung sepenuhnya kepada Yesus. Selalu ada persekutuan dengan Tuhan. Karena kita percaya bahwa hanya Tuhanlah punya jawaban atas hidup kita. Orang yang tidak pernah luntur imannya kepada Tuhan.
- Orang yang mengundurkan diri, bukan hanya tinggalkan Tuhan, jam doa yang berkurang, baca alkitab kendur, ibadah kendur adalah termasuk orang yang mengundurkan diri. Mengundurkan diri pelan-pelan bukan langsung. Kecintaan pada Yesus berkurang juga berarti mengundurkan diri. Banyak hal-hal kecil yang adalah indikasi kita undur dari Tuhan, cont. dalam memuji Tuhan.
Hal-hal inilah yang
menghilangkan damai sejahtera. Jangan salahkan orang kalau
kita tidak ada damai sejahtera. Periksa diri kita.
Ibrani 11:6 --> hidup ini tidak ada yang
lebih indah selain ketika kita berkenan kepada Tuhan, mempunyai iman yang
teguh. Damai sejahtera bukan hal yang murahan,
tapi harus sungguh-sungguh, ada keseriusan. Tuhan akan memberikan upah bagi
mereka yang sunggguh-sungguh mencari
Tuhan. Ketika kita bertekun dalam Tuhan, pasti Tuhan buka jalan. Jangan putus
asa. Kesungguhan adalah hal yang penting supaya ktia dapat
upah. Sungguh-sungguh bekerja, sekolah, melayani,
berkeluarga.
Kita harus sungguh-sungguh menjadikan
Yesus sebagai sumber damai sejahtera kita. Damai: tidak ada
persengketaan, tentram dan aman. Sejahtera: sentosa, makmur, tidak kurang satu
apapun. Mau tentram, aman, sentosa, makmur, cari sumbernya yaitu Yesus.
Kita
harus rela menjadikan Yesus sebagai sumber damai sejahtra secara pribadi.
Mengalami sejahtera sebagai pribadi bukan kata orang. Ketika ada orang
yang
mengalami
tekanan maka kita bisa bersaksi bahwa hanya Yesus yang
bisa
memberikan ketenangan, rasa aman yang hanya ada
dalam Yesus.
Pdt. Beatrix VM Saragih, M. Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar