Khotbah 24-03-2013
Allah menjalin hubungan dengan
kita melalui kasih. Ciri kekristenan adalah antara Pencipta dan yang dicipta
hubungannya dilandaskan kasih. Karena itu Allah mau menyelamatkan dunia ini.
Kenapa Yesus yang diutus? Karena Yesus tidak bercacat cela. Kasih manusia
terbatas namun kasih Yesus tidak terbatas.
Alasan kasih harus nyata dalam
hidup kita:
- Kita harus menyadari bahwa kasih Allah adalah kasih yang tulus, tidak bersyarat. Contoh Orang Samaria yang menolong orang yang dirampok, walaupun ia tidak mengenal orang itu. Orang Samaria punya kasih yang tulus. Sebelum kasih Allah ada di dalam kita, kita tidak bisa tulus. Supaya kita penuh kasih Allah kita harus minta kepada Allah untuk memenuhi hidup kita, berdoa minta Tuhan penuhi kita dengan kasihNya. Kasih Ilahi didapat dari hubungan kita dengan Allah. Ketika kasih Allah sudah ada dalam kita, maka kasih itu yang memampukan kita untuk mengasihi semua orang dengan tulus. Yesus sudah memberikan contoh ketika di kayu salib Yesus tetap berdoa kepada Bapa untuk mengampuni orang-orang yang menyakitiNya.
- Kasihilah musuhmu. Mengasihi musuh dengan rela, memikirkan keselamatan jiwa musuh kita. Memang tidak mudah, tanpa kasih Allah kita tidak akan bisa mengasihi musuk kita. Namun dengan kasih Allah yang ada dalam diri kita akan memampukan kita untuk berdoa bagi musuh kita. Ketika kita berdoa mengampuni musuh kita, maka Allah akan berperang bagi kita, dan dia akan menyatakan perkaraNya dengan musuh kita. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan karena Tuhan tidak akan berperkara pada musuh kita, tapi balasnya kejahatan dengan kebaikan, berdoa untuk musuh kita.
- Kasih Allah adalah kasih yang adil dan tegas. Kasih Allah ada aturan main. Contoh pada saat Yesus datang ke bait Allah, dan Ia melihat bait Allah berantakan dan banyak pedagang, maka Yesus pun menegur mereka dengan tegas. Tegas itu perlu. Kasih Allah seperti bejana yang dihancurkan dan dibentuk menjadi sesuatu yang baru.
Mari terus minta kasih Allah
memenuhi dan menguasai hidup kita sehingga kita dimampukan mengasihi dengan
tulus, mengasihi musuh dan mengasihi dengan adil dan tegas.
Pdt. Beatrix VMS, M.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar