Khotbah 19-08-2012
Banyak cara dalam hidup ini untuk
menguatkan iman dan percaya kita. Ada yang pergi ke gereja, berdoa dan merenungkan firman Tuhan. Kita akan
belajar dari Naomi yang mempunyai iman kuat ditengah-tengah kehidupannya yang pahit.
Kepahitan yang dialami Naomi:
1. Ayat 1-3: Naomi ditinggal mati suaminya.
2. Ayat 4-5: Naomi ditinggal mati kedua anaknya.
Hal ini
sungguh sangat pahit bagi Naomi sehingga dia mengganti nama menjadi Mara.
Namun apa yang dikerjakan
Naomi menghadapi kepahitan:
1. Ayat 6-7: Naomi punya kekuatan beriman bahwa
Tuhan masih memperhatikan umatNya. Ketika kita menghadapi kepahitan apakah ada dalam hati kita iman
bahwa Tuhan masih mempehatikan umatNya, memperhatikan kita. Situasi apapun yang terjadi di
depan kita, masihkah kita beriman bahwa Tuhan menyertai hidup kita.
2. Ayat 8: sekalipun mengalami tekanan tapi Naomi
percaya bahwa Kasih Tuhan itu besar bagi dia dan menantunya. Sepahit-pahitnya yang dirasakan namun
Naomi tetap merasakan kasih Tuhan. Sepahit-pahitnya hidup kita sadarilah bahwa kita
masih memiliki kasihNya Tuhan. Kasih Tuhan
tak pernah berhenti dalam hidup kίtǝ. Tidak ada kasih yang sejati dan besar dalam dunia ini selain kasih Tuhan Yesus. Percayalah bahwa dalam menjalani hidup ini, kasih Tuhan menyertai kita.
3. Ayat 9: sekalipun Naomi sedih, dia tetap
percaya bahwa karunia dan perlindungan Tuhan tetap ada dalam hidupnya dan
menantunya. Di saat Naomi tertekan dia masih bisa kasih motivasi kepada menantunya
bahwa karunia dan perlindungan Tuhan selalu ada. Perkataan dan perbuatan Naomi
menunjukan bhw dia orang beriman. Mari tunjukan bahwa kita adalah org
beriman apapun keadaan kita dalam hidup ini dan tetap bisa memberikan motivasi pada
orang lain.
Pdt. Beatrix VMS, M. Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar