Khotbah 23-09-2012
Ini kisah dimana Daud sedang
dalam kedukaan. Dalam keadaan berduka maka Tuhan membuat Daud
menuliskan mazmur ini. Dalam keadaan bingung dan tidak menentu Daud menulis
mazmur ini. Siapapun
kita adalah orang-orang yang membutuhkan
pertolongan, termasuk orang yang punya segalanya. Pemazmur ini mengingatkan kita bahwa
setiap kita pasti membutuhkan pertolongan.
Daud adalah Raja yang hebat dipakai Tuhan secara jasmani, dia raja yang diurapi, namun Daud tau dia menghadapi masalah yang berat dan membutuhkan pertolongan. Proses kehidupan kita tidak selalu tenang, apapun yang menguntungkan dalam hidup ini tidak selalu menenangkan hidup kita, bisa terkadang membingungkan.
Daud adalah Raja yang hebat dipakai Tuhan secara jasmani, dia raja yang diurapi, namun Daud tau dia menghadapi masalah yang berat dan membutuhkan pertolongan. Proses kehidupan kita tidak selalu tenang, apapun yang menguntungkan dalam hidup ini tidak selalu menenangkan hidup kita, bisa terkadang membingungkan.
Ini mengajarkan supaya kita tidak
berpegang pada apa yang kita miliki, tapi
berpeganglah pada Tuhan.
Dalam setiap masalah kita diuji akan pengenalan kepada firman Tuhan.
Apa yang harus kita putuskan
tepat dalam kesukaran hidup kita:
- Ayat 1: kita harus menyadari bahwa kita membutuhkan pertolongan. Manusia tidak dapat menjadi jaminan pertolongan kita, Tuhanlah yang menjadi satu-satunya pertolongan kita. Kalupun ada kesulitan janganlah membuat kita menjadi orang-orang yang menyerah, tetaplah berjalan bersama Tuhan, berserulah kepada Tuhan, nanti-nantikan Tuhan sambil menunggu jawabanNya.
- Ayat 2: Daud sangat menyadari bahwa dia harus mengandalkan Tuhan dalam segala persoalan hidup, bahkan Tuhan sanggup mengubah dukacita menjadi sukacita. Karena ketika melakukan firman Tuhan, maka itu butuh pertolongan dan kuasa Tuhan dalam hidup ini. Kita tidak akan bisa mengucap syukur saat-saat sukar dengan kekuatan sendiri, namun dengan pertolongan Tuhan, kuasa Roh Kudus yang akan memampukan kita. Tuhan punya banyak cara untuk menunjukan pertolonganNya bagi kita, hanya yang menentukan adalah hati kita yang mengandalkan Tuhan.
Pdt. Beatrix VM Saragih, M.Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar