Mujizat Setiap Hari (Yoh 2: 1-10)

Khotbah 06-03-2011

Apapun yang kita alami dalam hidup ini, tetap percaya Tuhan punya rancangan yang indah bagi kita. Setiap hari mujizat Tuhan dapat kita alami, sebab bagi Tuhan tidak ada yang sukar. Bagaimana mengalami mujizat Tuhan setiap hari :

1. Ayat 1-2: Jika kita ingin mengalami mujizat setiap hari, kita harus bersosialisasi dan dalam sosialisasi kita harus menjad berkat, terang dan garam. Jangan menutup diri dengan masyarakat sekitar, tapi kita harus peduli dengan orang sekitar kita, tetangga kita. Ramah dengan setiap orang yang kita jumpai. Membagikan sukacita, senyum, damai sejahtera kepada orang disekitar kita. Masyarakat akan menikmati Yesus dalam hidup kita.
2. Ayat 3-4: Mari datang kepada alamat yang tepat ketika kita punya masalah yaitu kepada Yesus Tuhan. Apapun yang kita hadapi: masalah, pergumulan, dukacita, datanglah kepada Yesus yang sanggup menolong kita, jangan datang kepada manusia yang terbatas. Stiap masalah ada batas waktu, setiap masalah pasti akan berakhir. Yesus punya waktu untuk menyelesaikan masalah kita. Waktu Yesus dan waktu kita tidak sama. Setiap masalah butuh proses, yang akan membentuk kita. Tapi percayalah ketika kita datang kepada Yesus maka Dia akan meolong kita. Pergumulan/permasalahan tidak akan melebihi kekuatan kita.
3. Ayat 5-7: Pelayan-pelayan itu tidak mengenal Yesus namun mau taat melakukan apa yang diperintahkan. Banyak orang yang sudah mengenal dan percaya kepada Yesus tidak mau taat akan perintahNya. Mari kita sebagai anak-anak Tuhan harus taat dan setia akan perintahNya. Memang susah, butuh proses, mintalah pertolongan Roh Kudus dalam hidup kita
4. Ayat 8: Air yang tidak enak diubah menjadi anggur yang enak. Dimana ada Yesus disitu ada mujizat, kesembuhan, pemulihan. Bersama Yesus segala yang tidak enak menjadi enak.
5. Ayat 9-11: Dalam pesta itu, sedang enak2nya tiba2 ada masalah, dalam hidup ini juga seperti itu, sedang tenang2nya tiba2 masalah datang. Tapi menghadapi bersama dengan Yesus kita akan menerima yang terbaik pada akhirnya. Dan ketika ada masalah tetaplah beri yang terbaik. Jangan ketika ada masalah tidak beri yang terbaik, malah membuat lebih hancur. Jangan karena ada masalah kita tidak baik. Jangan jemu-jemu berbuat baik.

 Pdt. Beatrix VMS, M, Th