Khotbah
22-01-2012
Ada
banyak yang terjadi dalam hidup diluar pemikiran kita, untuk itulah perlu
mengembangkan iman guna mengatasi hal tersebut. Sebagai orang percaya hendaknya
libatkan Tuhan untuk menolong kita dalam segala perkara. Perkara suka maupun
duka adalah alat Tuhan untuk menyetel atau membentuk kita. Tuhan menyetel atau
membentuk pribadi kita menjadi sempurna seperti Yesus.
Bagaimana
menjadi pribadi yang beriman dan melangkah dalam segala perkara :
- Ayat 14-17: Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia, artinya tidak cukup hanya percaya Yesus, namun hidup kita juga taat/patuh kepada FirmanNYA. Sia-sia iman kalau perbuatan kita tidak menunjukan iman percaya kita.
- Ayat 18-20 : Kehidupan orang percaya harus beda, jangan serupa dengan dunia ini. Jangan sampai kegiatan, hobby, acara kita menggangu Pelayanan, ibadah, doa dan persekutuan kita dengan Tuhan. Yang membedakan kita dengan setan adalah kita melakukan Firman Tuhan, menaati kehendak Bapa. Jangan sampai hidup kita malah seperti kesetanan karena tidak percaya dan melakukan kehendak Bapa di Surga.
- Ayat 21-23 : Iman kita harus berdasarkan kasih. Tuhan menolong kita untuk meresponi Tuhan dan melakukan kehendakNYA. Dengan perbuatan kitalah kita akan menunjukan seberapa berimannya kita kepada Tuhan. Dengan kehidupan kitalah orang-orang akan melihat iman kita kepada Tuhan.
- Ayat 24-26 : Iman yang sejati, adalah iman yang aktif dimana bertekun dalam menghadapi pembentukan bagi kita. Perbuatan/ketaatan kita adalah wujud kasih kita kepada Allah. Setiap kita akan dibenarkan karena perbuatan-perbuatan kita yang beriman kepada Tuhan. Lakukanlah segala sesuatu dengan berlandaskan iman kepada Yesus Tuhan.
Pdt.
Beatrix VMS, M, Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar