Gembala Sidang

Gembala Sidang: Pdt. Beatrix VM Saragih, M. Th

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna (Matius 5:48)

Rabu, 14 Maret 2012

Tujuan hidup kita adalah Memuliakan Allah (Luk 17:11-19)

Khotbah 11-03-2012

Kita harus tau bahwa tidak ada satu orang pun di dunia ini yang sangat peduli selain Yesus. Jangan pernah mengangap manusia segalanya  karena kita akan kecewa. Karena manusia pada dasarnya adalah egois, mau memuaskan dan menyenangkan diri sendiri. Firman Tuhan katakan diberkatilah orang yg mengandalkan Tuhan. Andalkan Tuhan di setiap hidup kita, jangan andalkan manusia. Di setiap apapun yg kita lakukan, putuskan untuk selalu andalkan Tuhan. Selalu libatkan Tuhan dalam hidup kita sehingga kita dapat terus memuliakan namaNya.

1.       Ayat 11-13: Ada 10 orang kusta yaitu 9 orang Yahudi 1 orang Samaria. Dulu orang kusta adalah dianggap najis harus diasingkan. Dari tempat  yang terasing dari masyarakat mereka tetap berusaha memanggil Yesus dari jauh. Tempat tidak membatasi mereka untuk berseru kepada Tuhan. Pemahaman kita untuk dekat Tuhan tergantung hati kita. Hati kita yang menentukan kedekatan kita dengan Tuhan bukan tempat. Jarak terkadang membuat kita menjauh sama Tuhan, namun ketika hati kita dekat Tuhan maka kita melihat dan menikmati anugrahNya. Tempat tidak menentukan mujizat tapi hati kita yg menentukan kita diberkati.

2.       Ayat 14: Imam adalah seorang pemimpin yang menentukan atau mensahkan kesembuhan seorang kusta pada jaman itu. Dalam perjalanan, mereka sembuh, kesembuhan mereka melalui proses perjalanan. Dalam hidup kita pun menghadapi proses, melalui tekanan, tantangan, masalah utk membentuk karakter kita menjadi seperti Yesus. Kesepuluh org itu mengikuti perintah Yesus untuk berjalan dan pergi, ini bicara ketaatan. Iman butuh perjuangan dan ketaatan. Hidup kita pun adalah perjuangan, mengasihi, taat dan mencari Tuhan.
3.       Ayat 15: seorang yang sudah sembuh kembali datang kepada Yesus sambil memuliakan Allah untuk bersyukur. Dalam hidup kita terkadang ketika sudah menerima berkat Tuhan, sedikit sekali yang kembali datang kepada Tuhan Yesus untuk memuliakan dan bersyukur kepadaNya. Kesembilan orang Yahudi yang taat beragama sudah sembuh namun tidak datang kembali untuk bersyukur kepada Tuhan. Justru orang Samaria yang kembali kepada Tuhan. Agama tidak menyelamatkan, yang menyelamatkan adalah Yesus. Dalam hidup ini latihlah hidup kita untuk terus bersyukur dengan begitu kita mengijinkan Tuhan melakukan perkara-perkara besar dalam hidup kita sampai saatnya ucapan syukur menjadi gaya hidup kita.
4.       Ayat 19: Buatlah Tuhan takjub akan hidup kita, Tuhan bersuka melihat hidup kita karena kita selalu bersyukur kepada Tuhan, selalu mengandalkan Tuhan, selalu dekat Tuhan, selalu memuliakan Tuhan. Dengan semakin bersyukur semakin Tuhan membuka pintu berkat.

Pdt. Beatrix VM Saragih, M. Th

Tidak ada komentar:

Posting Komentar