Khotbah 11-03-2012
Kita harus tau bahwa tidak ada
satu orang pun di dunia ini yang sangat peduli selain Yesus. Jangan pernah
mengangap manusia segalanya karena kita
akan kecewa. Karena manusia pada dasarnya adalah egois, mau memuaskan dan
menyenangkan diri sendiri. Firman Tuhan katakan diberkatilah orang yg
mengandalkan Tuhan. Andalkan Tuhan di setiap hidup kita, jangan andalkan
manusia. Di setiap apapun yg kita lakukan, putuskan untuk selalu andalkan
Tuhan. Selalu libatkan Tuhan dalam hidup kita sehingga kita dapat terus memuliakan namaNya.
1.
Ayat 11-13:
Ada 10 orang kusta yaitu 9 orang Yahudi 1 orang Samaria. Dulu orang kusta adalah
dianggap najis harus diasingkan. Dari tempat
yang terasing dari masyarakat mereka tetap berusaha memanggil Yesus dari
jauh. Tempat tidak membatasi mereka untuk berseru kepada Tuhan. Pemahaman kita untuk
dekat Tuhan tergantung hati kita. Hati kita yang menentukan kedekatan kita dengan
Tuhan bukan tempat. Jarak terkadang membuat kita menjauh sama Tuhan, namun
ketika hati kita dekat Tuhan maka kita melihat dan menikmati anugrahNya. Tempat
tidak menentukan mujizat tapi hati kita yg menentukan kita diberkati.
2.
Ayat 14: Imam
adalah seorang pemimpin yang menentukan atau mensahkan kesembuhan seorang kusta
pada jaman itu. Dalam perjalanan, mereka sembuh, kesembuhan mereka melalui
proses perjalanan. Dalam hidup kita pun menghadapi proses, melalui tekanan,
tantangan, masalah utk membentuk karakter kita menjadi seperti Yesus. Kesepuluh
org itu mengikuti perintah Yesus untuk berjalan dan pergi, ini bicara ketaatan.
Iman butuh perjuangan dan ketaatan. Hidup kita pun adalah perjuangan,
mengasihi, taat dan mencari Tuhan.
3.
Ayat 15:
seorang yang sudah sembuh kembali datang kepada Yesus sambil memuliakan Allah untuk
bersyukur. Dalam hidup kita terkadang ketika sudah menerima berkat Tuhan,
sedikit sekali yang kembali datang kepada Tuhan Yesus untuk memuliakan dan
bersyukur kepadaNya. Kesembilan orang Yahudi yang taat beragama sudah sembuh
namun tidak datang kembali untuk bersyukur kepada Tuhan. Justru orang Samaria yang
kembali kepada Tuhan. Agama tidak menyelamatkan, yang menyelamatkan adalah Yesus.
Dalam hidup ini latihlah hidup kita untuk terus bersyukur dengan begitu kita
mengijinkan Tuhan melakukan perkara-perkara besar dalam hidup kita sampai
saatnya ucapan syukur menjadi gaya hidup kita.
4.
Ayat 19:
Buatlah Tuhan takjub akan hidup kita, Tuhan bersuka melihat hidup kita karena
kita selalu bersyukur kepada Tuhan, selalu mengandalkan Tuhan, selalu dekat
Tuhan, selalu memuliakan Tuhan. Dengan semakin bersyukur semakin Tuhan membuka
pintu berkat.
Pdt. Beatrix VM Saragih, M. Th
Tidak ada komentar:
Posting Komentar